12 Desember 2008

'Ramos ke Madrid adalah Komedi'


Madrid - Meski meraih sukses besar di Sevilla, Juande Ramos terbilang gagal menukangi Tottenham Hotspur. Maka saat Real Madrid mempekerjakannya, banyak pertanyaan bernada mencemooh yang muncul.

Setidaknya demikian yang terlihat dari banyak media di Spanyol sehari setelah Madrid memecat Bernd Schuster dan menggantinya dengan Juande Ramos. Keputusan petinggi Los Merengues itu ternyata tak populer di kalangan media.

Suratkabar Marca menyebut apa yang terjadi di Santiago Bernabeu sebagai "komedi" dan "memalukan".

"Pemecatan Schuster merupakan blunder lain yang dilakukan Madrid dan memperpanjang daftar yang sudah dilakukan klub tersebut terhadap pelatihnya, (Madrid) melakukan tindakan murahan yang tidak efektif dah bahkan tak sampai setengah serius," tulis Marca seperti diberitakan Reuters.

"Sang Presiden lebih banyak bicara ketimbang bekerja, direktur sport lebih banyak menangis daripada mendatangkan pemain baru, para pemain mendapat bayaran besar namun jarang bermain sementara staff medisnya banyak merawat pemain namun sedikit yang sembuh," lanjut Marca.

Sementara itu El Mundo menyoroti soal kurangnya dukungan pemain pada Ramos saat masih di Spurs karena keterbatasan kemampuan bahasa. Kondisi yang dikhawatirkan akan terulang di Santiago Bernabeu karena banyaknya pemain Belanda.

"Sesaat setelah dia pergi, Spurs secara misterius mampu bangkit. Juande dengan ketidakmampuan kini berada di bench Real dan hanya Tuhan yang tahu apakah dia akan kembali gagal seperti saat di Tottenham atau apa yang terjadi saat di Sevilla akan terulang."

Spurs terpaksa menjalani awal musin terburuknya tahun ini saat dibesut Ramos. Padahal sebelumnya dia sukses mengantar Sevilla memenangi lima tropi dalam kurun lima tahun, termasuk dua tropi Piala UEFA musim 2006 dan 2007.

Serangan lain datang dari Diario Sport yang menyebut kalau sukses Ramos di Sevilla lebih karena keberadaan teknikal staff yang selalu mendampinginya.

"Menangani sebuah tim di tengah musim dan hanya mendatangkan enam pemain adalah bukan sesuatu yang ingin dilakukan pelatih top," tulis suratkabar itu. Tapi Juande tahu kalau itu adalah satu-satunya jalan dia bisa melatih Real, mencari keberuntungan dengan menyelam ke dalam kolam tanpa tahu airnya panas atau dingin," tulis Diario Sport.

Apapun yang ditulis media massa Spanyol, Madrid sudah bulat menunjuk Ramos sebagai pelatih baru mereka. Meski akhir pekan ini ditunggu ujian besar saat harus melawat ke Barcelona, dinihari tadi dia sudah memberikan impresi awal yang bagus saat menundukkan Zenit St Petersburg di Liga Champions dengan skor meyakinkan 3-0.

Tidak ada komentar: