Beijing - Di klasemen akhir Olimpiade Beijing, Cina menjadi juara dengan mengungguli Amerika Serikat di posisi dua. Namun Negeri Paman Sam menolak timnya dianggap kalah karena punya jumlah medali lebih banyak.
Perhitungan juara untuk multi-event seperti Olimpiade umumnya memang dilakukan dengan melihat jumlah medali emas yang dikumpulkan. Dengan 51 emas, 21 perak dan 28 perunggu, tuan rumah jelas jauh mengungguli AS yang mendapat 36 emas,38 perak dan 36 perunggu.
Namun, publik, dan media AS justru terlihat menolak kalau kontingen negaranya dianggap kalah. Mereka menilai Michael Phelps dkk adalah kontingen terbaik karena menjadi pengumpul medali terbanyak dengan jumlah 110, mengungguli Cina yang total cuma mengumpulkan 100 medali.
"Cina berhasil meraih lebih banyak medali emas dan AS meraih lebih banyak secara total. Saya yakin setiap negara akan menggunakan cara yang terbaik untuk mereka (menentukan posisi di Olimpiade). Satu negara akan berpatokan pada 'medali emas' sementara yang lain berpedoman pada 'jumlah medali total', dan dengan itulah kami berpedoman," ungkap Presiden Komite Olimpiade Internasional Jacques Rogge seperti dikutip Washingtonpos.
Sementara Houston Chronicle mengetengahkan dalih lain kalau AS lah yang menjadi juara umum di Olimpiade 2008 ini karena mampu meraih medali emas terbanyak. AS total mendapat 125 emas dibanding Cina yang cuma mendapat 74, sementara secara keseluruhan AS juga unggul 315 berbanding 186 atas Cina.
Dari mana angka-angka itu didapat? Melonjaknya jumlah medali emas menurut versi Houston Chronicle terjadi karena AS mendominasi cabang olahraga beregu, di antaranya seperti bola basket putra dan putri, voli putra, mendayung putri, voli pantai dan renang estafet. Jadi yang dihitung adalah jumlah atlet yang mendapat medali emas, bukan jumlah cabang olahraga yang menjadi juara.
"Jika Anda mau menghitung dengan cara itu, maka akan ada lebih banyak atlet individu AS membawa pulang medali emas di leher mereka dibanding negara lain," ungkap Jim Scherr, Presiden Komite Olimpiade AS.
TransWorldNews yang berbasis di Atalanta menilai Cina 'layak' menjadi juara karena mengikuti lebih banyak cabang olahraga dibanding AS. "Perolehan medali Cina begitu impresif karena mereka mengikuti 15 cabang olahraga, sementara 34 medali emas yang didapat Amerika datang dari 14 cabang," tulis mereka.
Selain karena dominasi Cina itu, kegagalan menjadi juara umum juga terjadi karena ketidakmampuan beberapa atletnya memenuhi target. Beberapa di antaranya seperti tim softball yang gagal menjadi juara, Tyson Gay yang bahkan tak lolos final 100 meter serta Daniel Cormer, kapten tim gulat AS, yang dianggap tumbang memalukan karena dehidrasi demi menyesuaikan bobot tubuh.
Di lihat dari manapun AS sesungguhnya tak lagi menjadi penguasa Olimpiade. Jika dibanding Olimpiade Athena empat tahun lalu, prestasi AS mengalami penurunan, kondisi yang salh satunya disebabkan melesatnya prestasi beberapa negara di banding beberapa tahun terakhir.
25 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar