Roma - Seri A saat ini dikuasai dua tim kejutan, Udinese dan Napoli. Tapi Marcello Lippi menganggap kekuatan tradisional seperti misalnya AC Milan akan tetap berkuasa pada akhirnya.
Udinese dan Napoli menempati dua slot teratas Seri A. Sedangkan Milan yang sempat tersendat di beberapa pertandingan awal kini sudah berada satu poin di belakang, dan posisi Rossoneri lebih baik ketimbang Inter Milan.
"Ini adalah sebuah turnamen yang menghibur dan berimbang," komentar Lippi mengenai kondisi ini seperti dikutip Goal. "Bila balapan menuju titel terus berjalan seperti ini, tak diragukan lagi Seri A akan jadi pusat perhatian Eropa kembali."
"Saya yakin Udinese dan Napoli bisa dipertimbangkan, selama mereka bisa tetap berada di atas hingga Maret. Pasalnya, Liga Champions selalu mempengaruhi klub papan atas di musim semi," imbuh pelatih timnas Italia itu lagi.
"Napoli mengagumkan. Ezequiel Lavezzi benar-benar bintang, German Denis tipikal striker pembunuh dan lapangan tengahnya berkualitas. Ada Marek Hamsik, Christian Maggio dan Walter Gargano. Lebih-lebih lagi, mereka punya faktor San Paol (kandang Napoli--red)," kata Lippi.
"Sedangkan Udinese, mereka punya arsenal bagus dalam diri Paquale Marino. Tidak mudah untuk menemukan penyerang yang kuat dan mereka selalu bisa membawa masuk bakat-bakat baru setiap musim panas," ujarnya.
Milan yang tersendat-sendat di awal perlahan bangkit. Bagi pelatih yang mengantar Italia jadi juara dunia tahun 2006 itu, Kaka dkk berada di posisi terdepan kandidat scudetto.
"Mereka selangkah di depan klub-klub lainnya. Tak hanya berdasarkan posisi klasemen, tapi juga karena faktor mereka tak akan dilelahkan oleh pertandingan Liga Champions," tukas pelatih berumur 60 tahun itu.
"Ketika Diavolo Rosso menetapkan target, mereka mematikan. Carlo Ancelotti tidak bisa memainkan skuadnya dengan penuh karena Olimpiade tapi dia bisa membentuk tim hebat dalam sebulan dan kemenangan di derby melawan Inter akan memacu mereka," tutup Lippi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar